Senin, Agustus 31, 2009

Kebencian yang tak terbendung

Semakin hari kudengar berita yang menyakitkan Semakin lantang suara-suara makian dan sumpah serapah Semakin geram, resah dan khawatir bermain di kepala Semakin tak terbendung seolah kebencian di dada

Duhai anak-anak bangsa Duhai jiwa dengan darah merah panas menggelegak Duhai pemegang martabat bangsa Duhai penerus perjuangan dan pengganti kepemimpinan

Tak tahukah kalian betapa penting persaudaraan Tak tahukan kalian betapa penting darah dan nyawa orang beriman Tak tahukan kalian betapa sedih Baginda Rasulullah Tak tahukah kalian betapa akan murkanya Allah

Ketika persaudaraan diketepikan Ketika harga diri lebih dianggap mulia dari persaudaraan Ketika maki hamun dan sumpah serapah dilafazkan Ketika pertentangan berubah perseteruan

Tak akan Allah pandang Tak akan datang bantuan Tak akan dimenangkan Tak akan dimuliakan

Kalian mudah dikalahkan Kalian akan ditertawakan Kalian akan dihinakan Kalian bagai buih di lautan

Wahai anak bangsa bersatulah Wahai anak bangsa tinggikan kalimatullah Wahai anak bangsa bekerja samalah Wahai anak bangsa jangan biarkan musuh memecah belah

Lihat dengan akal sehat Baca dengan hati yang penuh rahmat Renungkan dengan penuh hikmah Bergerak dengan cahaya iman dan Islam

Kemenangan bukan susah untuk didapat Kuncinya Iman dan taqwa kepada Allah Tuhan semesta Alam Banyak bukan berarti kuat Sekumpulan kecil pun bukan berarti kecundang

Ingat janji-janji Allah hanya bagi orang beriman Ingat kemenangan hanya dengan bantuan Allah Ingat tak akan Allah sia-siakan orang beriman di dunia atau akhirat Ingat jatuh kelembah kebinasaan sebab mengingkari Allah

Allaahumma sallimna wal muslimiiin Allaahumma allif baina quluubina fii thaátika

1 komentar:

zackyzahry mengatakan...

malangnya anak anak bangsa kian lalai
kian kusyuk dengan ajaran yang mereka sendiri ciptakan
dan yang menyedihkan
mereka kian alpa dan kian lupa siapa gerangan mereka sebenarnya di bumi pinjaman penciptaNYA ini.....